Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Iklan

Iklan

Pengajian Kerukunan Melayu Aceh Serantau di Meunasah Taman Sujana Baru Di Johor Baru Malaysia.

Minggu, 04 Mei 2025 | Mei 04, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-04T13:11:19Z




Kamease.com 4 May 2025
Pengajian Rutin yang dilakukan Oleh Kerukunan Melayu Aceh Serantau bakda Insya di Mushalla Taman Sujana Johor Baru, Diselenggaran tiap malam minggu, atau Sabtu malam, untuk mengkaji ulang tentang cara beribadah kepada Allah, agar ibadah mereka sesuai dengan tuntunan yang diajarkan oleh Rasulullah S.a.w.

Pengkajian Sabtu malam  bakda shalat Insya, malam malam tersebut bertajuk “Niat menjadi salah satu kunci utama untuk sahnya dalam beribadah dan juga kunci sebagai sumber keistimewaan dalam menjalankannya” Niat juga menentukan nilai ibadah kita, setiap amalan akan bernilai sesuai dengan niat nya, bila tidaksah niat maka tidaksahlah amal ibadahnya, hal itu disampaikan oleh Ustaz Anwar dari Lhok Nibong yang dikutip dari kitab “Jami’u jawami’ almusannifati”.halaman 29 sampai 31.


Oleh karena nya, mari kita bersama-sama untuk memperbaiki niat kita dalam ibadah kepada Allah swt. Banyak amal dunia yang tercatat dalam amal akhirat karena niat yang baik. Dan sebaliknya banyak amal akhirat yang dinilai amal dunia karena niat buruk. dibalas sesuai dengan apa yang diniatkan. Dalam beramal dan beribadah apa bila dimulai dengan niat yang baik dan jelas akan mendapatkan nilai pahala yang besar. Niat ini menjadi sesuatu yang penting.


Niat seperti angka 1 yang dibelakangnya angka 0, seberapa banyak pun angka 0 tidak akan bernilai apabila tidak dimulai dari angka 1 maka tidak akan bernilai. Begitu juga nilai 1, apabila tidak ada angka 0 dibelakangnya, maka nilainya akan tetap sama. Niat juga menjadi pembeda antara amal yang bernilai ibadah dan amal yang tidak bernilai ibadah. Pentingnya niat itu melebihi perbuatan yang dilakukannya. Apabila sudah berniat, dan kita tidak bisa kita penuhi karena beberapa kendala, maka Allah tetap mencatat kebaikan itu dengan kebaikan yang sempurna


Setiap orang yang mengerjakan salat harus dengan niat yang ikhlas di dalam hati bahwa ia hendak mengerjakan salat. Bahkan bukan hanya salat, tetapi semua ibadah, harus dilakukan dengan niat (QS. Al-Bayyinah: 5). Para ulama telah sepakat bahwa tidak sah ibadah tanpa niat, meskipun ada perbedaan pendapat tentang apakah niat itu rukun atau syarat sah salat.
Niat itu sendiri adalah suatu kehendak kuat untuk melakukan sesuatu karena Allah sehingga dalam niat itu terdapat faktor kemauan, kesadaran dan tekad untuk melakukan sesuatu guna mencari rida Allah. Hikmah adanya niat adalah agar ibadah, termasuk salat, dilakukan bukan semata sebagai kebiasaan rutin yang dilakukan secara otomatis atau mekanistik belaka tanpa melibatkan kehendak dan kesadaran yang mendalam, melainkan dikerjakan secara sadar dan dikehendaki.


Niat itu harus ditujukan mencari keridaan Allah semata, bukan untuk sesuatu yang lain. Orang yang mengerjakan salat dengan niat, tetapi niatnya adalah karena sesuatu selain Allah, maka sama dengan tidak berniat. Misalnya seseorang salat untuk dipuji orang lain atau untuk pencitraan diri guna mendapat simpati masyarakat agar dipilih dalam suatu pemilihan, maka itu bukan niat yang benar sebab tujuannya bukan mencari rida Allah.


Tetapi apabila seseorang mengerjakan salat namun terkadang terganggu konsentrasinya oleh pikiran-pikiran lain meskipun telah berusaha untuk menghindarinya, maka itu tidak merusak niat, hanya saja mengurangi kekhusyukan salatnya. Namun setiap orang yang salat harus berusaha untuk konsentrasi kepada Allah swt sehingga salatnya menjadi khusyuk.


Para ulama fikih berbeda pendapat mengenai waktu melakukan niat. Fukaha Hanafiah, Malikiah dan Hanabilah menyatakan bahwa niat dapat dilakukan mendahului takbiratul ihram. Sementara itu fukaha Syafii menyatakan niat wajib bersamaan dengan takbiratul ihram.
Pendapat jumhur (pendapat pertama) lebih dikuatkan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid karena di antara hikmah niat itu adalah agar orang melakukan suatu ibadah adalah secara sadar dan tidak melakukannya secara tiba-tiba. Lagi pula dalam ibadah seperti puasa niatnya dilakukan sebelum melaksanakan puasa itu.

Dalam Kajian niat supaya sah tidaknya suatu perbuatan yang bernilai ibadah, dicelah tersebut ada juaga yang bertanya bagaimana dengan Nikah, bukankah itu ibadah juga..?  bagaimana kalau kita berkeinginan untuk menikah lebih dari satu tapi tidak kita lakukan, apakah keinginnan untuk menikah lebih dari satu itu masuk dalam katagori niat, atau itu keinginan yang terbawa oleh nafsu lontaran pertanyan dari jamaah yang membuat suasana jadi ceria.


Pengkajian masalah niat yang di hadiri hampir seratus jamaah yang hadir, terdiri laki-laki dan perempuan semua antusias dalam mengikuti kajian ilmu, Kerukunan Melayu Aceh Serantau ( kamease ) bersama - sama ingin melestarikan syiar islam walau hidup dalam perantauan, karna bagi mereka hidup ini hanya sesaat, alangkah ruginya kita bila dalam hidup ini tidak kita lakukan hal yang berguna untuk kita bawa setelah kehidupan ini, setelah kita hidup didunia ini, kita akan hidup kembali dialam lain untuk mempertanggung jawabkan pekerjan kita yang kita lakukan didunia ini, ungkap salah satu jamaah yang enggan disebut namanya.


 Kerukunan Melayu Aceh Serantau ( kamease ) Terus berusaha untuk menjalin silaturrahmi dan berbuat kebajikan dalam menjaga kelestarian budaya Melayu demi kebaikan bersama Rakyat Malaysia. Mn




TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update